Jumat, 04 April 2014

Cerita Matahari

#1
Ini adalah dimana beberapa hari dibulan September, sebagai hadiah ulang tahun ke-21. lewat dunia maya seperti mendapatkan keberuntungan saya menemukan kesempatan bagus untuk mengunjungi sepupu tua, si Krakatau. bersama saudara lelaki saya berangkat melewati bukit-bukit yang di ratakan jadi jalanan bebas hambatan dan melewati gemerlap lampu kota yang hampir saya kira tersesat di Manhattan. 

#2
Diujung pulau ini saya bertemu teman baru, mendengar pengalaman baru tentang tempat yang baru, lalu kami bergerak dan menyebrangi selat ini dalam lelap. Matahari pagi menyambut di dermaga kecil yang sibuk, ada wangi telur dadar disana dan kami bergegas kunjungan pertama kepada si Sebuku Kecil yang sedih karena banyak sampah disana padahal ia amatlah cantik, sungguh! 

#3
Kami sampai di Tuan Sebesi sekitar pukul 11 disana sedang terjadi kesibukan kecil, kebanyakan laki-laki sedang membangun dermaga baru. Sore hari setelah lelah sedikit pergi kami pergi mengunjungi teman-teman yang lain ada ikan-ikan di Spot Cemara dan Nona Umang-Umang yang mempesona untuk melihat Matahari sore.  memang nona tidak terlupakan.  

#4
Tiba kembali di Tuan Sebesi saya pergi mandi dengan teman-teman menyusuri gelap menemukan rumah sumber cahaya bagi Tuan Sebesi.  Malam ini sangat indah ibu Bulan di langit timur menggantikan tugas Matahari, dan empat ekor tenggiri dewasa harus pergi malam ini 

#5
Dini hari ini kami pergi mengunjungi sepupu tua kami si Anak Krakatau, jantung ini sedikit berdegup kencang melewati gelombang tinggi yang terus membasahi muka dan akhirnya saya pergi ke tempat yang aman di dalam kapal. Matahari pagi menghangatkan si Anak Krakatau, seperti sepupu yang lama tidak berjumpa ia begitu menyenangkan membuat saya bersedih ketika harus meninggalkannya. 

#6
Ikan- ikan di Lagoon Cabe menyambut kami pendatang asing penghirup oksigen dengan kebingungan, entah apa yang mereka deskripsikan tentang kami tetapi mereka sangat indah terumbu karang disana pun nampaknya menjadi rumah yang nyaman bagi mereka.

#7
Lalu kami kembali pada Tuan Sebesi yang ramah, membereskan barang-barang dan bersiap untuk pulang, jujur saya membenci perpisahan dan akhir cerita, semoga ada cerita - cerita Matahari dari tempat lainnya, sampai jumpa! - (Tidak Pernah Tamat) 


cerita pun dimulai dari dermaga ini

nah ini Sebuku Kecil yang cantik

semua teman bergegas


nona Umang-umang dan matahasri sore

amankan yang perlu diamankan, karena sia air laut benci dengan alat-alat elektronik


sampai jumpa esok hari matahari!

masih terlalu pagi di kaki

si Anak Krakatau - mulai kami mendaki

hallo matahari pagi, aku selalu mengagumimu seperti pagi-pagi pertama kita

ada ibu Krakatau yang agung disana

terimakasih telah rela di kunjungi

berbaris dan menunggu membawa kami


untuk teman-teman, terimakasih sampai jumpa kembali dilain perjalanan :)